jporo.blogspot.com - Ide tulisan ini sebenarnya keprihatinan saya terhadap desain rumah kecil semisal tipe 32, 36 bahkan tipe 45. Keprihatinan pertama adalah bahwa tata ruang yang di buat umumnya "begitu-begitu" saja. Keprihatinan lain adalah bahwa desain di buat "hanya" atas dasar efektifitas ruang (walau lebih tepat untuk di sebut efektifitas harga).
Ini contoh desain ruang yang umum, dan hampir di pakai di semua perumahan. Entah karena sang Arsitek memiliki ide yang sama, atau memang sekedar mencontek, entah-lah.
Ini denah yang umum, dan anda yang sering mencari rumah dan menyimpan brosur-brosur perumahan akan hapal betul dengan desain semacam ini. Ruang tidur yang berhadap-hadapan. Ditengah ruang tidur ada kamar mandi. Lalu disebelahnya ruang tamu atau lebih tepat ruang serba guna (yang diperuntukkan untuk ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, de el el). Saking terbatasnya ruang dan terkesan dipaksakan, lebih gampang untuk sang Arsitek meletakan zink/dapur/tempat cuci piring di bagian belakang rumah.
Penataan ruang seperti ini memang sangat amat paling efektif sekali... Tidak ada ruang terbuang, kecuali ruang di depan KM/WC, dan itupun berguna bagi sirkulasi/jalan.
Tapi, bukankah kita butuh "sesuatu" (alhamdulillah) yang mengeluarkan pikiran kita dari yang "itu-itu saja"? Apakah dengan tipe kecil, kita tidak perlu memikirkan pengembangan bagi pembeli rumah. Misalnya, ketika ia ingin membuat dapur, memperlebar ruang tamu atau membuat ruang keluarga atau ruang makan? Bahkan ketika sang pembeli ingin mengembangkan rumah menjadi bertingkat? So, lets "Out of the Box". Mari kreatif dan berpikir untuk kebutuhan kedepan bagi penghuni.
Mari keluar dari pikiran ekonomis saja, apalagi bila anda adalah seorang Arsitek yang hanya bisa "mencontek"... menyedihkan sekali.
(Tulisan berikutnya, saya akan memberi sebuah desain rumah kecil bagi perumahan. Mudah-mudahan mewakili konsep "Out of the Box").
Ini contoh desain ruang yang umum, dan hampir di pakai di semua perumahan. Entah karena sang Arsitek memiliki ide yang sama, atau memang sekedar mencontek, entah-lah.
Ini denah yang umum, dan anda yang sering mencari rumah dan menyimpan brosur-brosur perumahan akan hapal betul dengan desain semacam ini. Ruang tidur yang berhadap-hadapan. Ditengah ruang tidur ada kamar mandi. Lalu disebelahnya ruang tamu atau lebih tepat ruang serba guna (yang diperuntukkan untuk ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, de el el). Saking terbatasnya ruang dan terkesan dipaksakan, lebih gampang untuk sang Arsitek meletakan zink/dapur/tempat cuci piring di bagian belakang rumah.
Penataan ruang seperti ini memang sangat amat paling efektif sekali... Tidak ada ruang terbuang, kecuali ruang di depan KM/WC, dan itupun berguna bagi sirkulasi/jalan.
Tapi, bukankah kita butuh "sesuatu" (alhamdulillah) yang mengeluarkan pikiran kita dari yang "itu-itu saja"? Apakah dengan tipe kecil, kita tidak perlu memikirkan pengembangan bagi pembeli rumah. Misalnya, ketika ia ingin membuat dapur, memperlebar ruang tamu atau membuat ruang keluarga atau ruang makan? Bahkan ketika sang pembeli ingin mengembangkan rumah menjadi bertingkat? So, lets "Out of the Box". Mari kreatif dan berpikir untuk kebutuhan kedepan bagi penghuni.
Mari keluar dari pikiran ekonomis saja, apalagi bila anda adalah seorang Arsitek yang hanya bisa "mencontek"... menyedihkan sekali.
(Tulisan berikutnya, saya akan memberi sebuah desain rumah kecil bagi perumahan. Mudah-mudahan mewakili konsep "Out of the Box").