Rumah Type Kecil | Part 2

jporo.blogspot.com - Tentu saja, mendesain sebuah perumahan atau rumah dengan Type kecil lebih sulit ke-timbang mendesain rumah type besar. Selain ke-terbatasan ruang, rumah type kecil juga harus mem-pertimbang kan faktor ekonomis.

Seperti janji saya ketika menulis "Rumah Type Kecil" di bagian pertama, mari kita mencoba "keluar dari kotak" untuk mendesain rumah type kecil. Disini saya mengambil luas tanah 77 meter dengan ukuran 7 x 11 m. Dengan luas bangunan 36. Kenapa Type 36? Karena type inilah yang menurut saya rumah type kecil yang paling "manusiawi". Sekarang kita lihat apakah saya akan berhasil keluar dari "kotak"...

Berikut denah yang saya buat, dan Insya Allah denah berikut akan saya usulkan pada sebuah perumahan yang beberapa hari lalu juga telah saya buatkan "SITEPLAN".


Begitu doang? Ya, tidak istimewa mungkin. Sekarang kita lihat pertimbangan desain. Pertimbangan desain adalah hal penting bagi seorang Arsitek dalam meng -konsep- rumah. Bila seorang Arsitek hanya mendesain tanpa tahu apa yang mendasari desain-nya, tentu yang di hasilkan adalah sebuah rumah yang tidak baik.


Pertimbangan desain:

SIRKULASI/JALAN

Lihat arah panah. Akses pintu masuk dari dua arah. Inilah yang jarang terjadi pada rumah type kecil. Akses ini akan memisahkan ruang publik (R. Tamu) dengan ruang privat. Sehingga ketika ada tamu, penghuni tidak perlu merasa sungkan karena harus melewati ruang tamu, karena penghuni bisa melewati akses dari pintu lain.

SIRKULASI UDARA

Tidak ada masalah dengan sirkulasi udara pada rumah type kecil, karena hampir semua ruang terbuka baik ke bagian belakang maupun depan. Begitu juga dengan sinar matahari. Tetapi yang perlu di cermati, seperti contoh denah yang saya berikan pada bagian satu (Out of the Box: Rumah Type Kecil), Kamar Mandi/WC terhimpit di tengah antara ruang tidur. Tentu hal tersebut membuat sirkulasi udara di KM/WC yang hakikatnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, tidak terbuat dengan sempurna. Sementara pada denah yang saya buat, KM/WC tidak menggangu sirkulasi ke dalam rumah, tetapi memiliki sirkulasi keluar yang baik. Sehingga udara bau dari KM/WC tidak ikut membuat bau tidak sedap rumah kita. (Lihat gambar panah di KM/WC pada gambar di atas).

PENGEMBANGAN HORIZONTAL

Anda punya ruang yang lebih "nikmat" untuk di otak-atik. Seperti kita ketahui, denah yang umum membatasi kita ketika kita hendak mengembangkan rumah kita, beberapa penghuni terpaksa "membobol" dinding untuk mengembangkan rumahnya, beberapa lagi bahkan "dipaksa" merubuhkan total bangunannya. Dengan gambar diatas kita bisa membuat pengembangan ruang-ruang yang belum terwakili pada rumah type kecil. 

Misalnya kita bisa membuat dapur kecil di belakang KM/WC. Bila anda juga ingin membuat sebuah ruang makan dan ruang keluarga tersendiri, anda bisa membuat di bagian belakang, dengan menyisakan sebagian ruang untuk taman dalam sebagai sirkulasi udara dan matahari. Atau, anda juga bisa membuat sebuah KM/WC di ruang tidur utama. (Lihat gambar di atas; garis hitam adalah denah asal, dan garis merah adalah denah pengembangan). Anda tidak perlu mengubah dinding/stuktur yang akan memakan biaya besar.


PENGEMBANGAN VERTIKAL

Atau bagi anda yang ingin mengembangkan rumah secara vertikal, anda punya ruang untuk meletakkan tangga tanpa harus mengubah ruang.

Demikian desain rumah type kecil yang ada di pikiran saya, anda punya pilihan lain? Boleh juga anda berbagi di sini. Bila anda berkenan dengan desain ini, anda bebas menggunakannya bagi pengguna pribadi. Bagi perumahan/developer, tentu akan lebih baik jika anda mengajak saya menjadi konsultan atau Arsitek bagi perumahan anda... hehehe (ngarepdotcom).

Salam jporo.blogspot.com